Kamis, 13 September 2007

HTS dan Cinta Komunal

HTS dan Cinta Komunal

Cinta adalah suatu perasaan terhadap seseorang tertetu, hampir semua manusia pernah merasakan cinta. Cinta adalah seni, jadi bila mencintai kita harus pandai membuatnya indah. Untuk mengetahui cinta kita harus mengetahui lebih dalam, ibarat seniman yang akan membuat lukisan maka seniman itu harus dapat mengerti cara menggoreskan kuas diatas kanvas putih, selain itu juga harus mengerti adonan warna yang dicampur, sehingga membuat hasil warna yang indah. Itulah adalah proses untuk membuat lukisan yang berkualitas. Demikian halnya dengan cinta, cinta tidak begitu saja terjadi dan tidak begitu saja muncul, akan tetapi melewati suatu proses, cinta dapat menjadi indah bila dapat terjadi suatu komunikasi yang efektif dan membuat suatu kesepahaman bersama. Cinta terkadang tidak saling memiliki dan tidak harus tetap bersama, karena kita dilahirkan dalam kesendirian. Cinta bisa terjadi pada setiap orang dan cinta terkadang ingin membuat suatu kesepakatan antar dua pasangan. Yang menjadi permasalahan adalah ketika cinta telah dijadikan landasan untuk hidup bersama selamanya, dan membuat ikatan tidak ada yang saling meninggalkan, selamanya harus saling menjaga. Akan tetapi terkadang proses itu tidak selamanya terjadi maka yang terjadi adalah kegagalan.

Konsep pacaran yang selama ini telah terjadi ternyata tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dan persoalan-persoalan seperti diatas. Ada baiknya bila kita membuat suatu pola yang baru dalam menjalin kisah kepada orang yang kita sayangi. Tidak adanya status dalam menjalin kisah cinta mungkin hal yang bisa digunakan. Tidak adanya kepemilikan privat dapat digunakan dalam menjalin kisah cinta. Bisa menjalin dengan cinta atau kasih sayang dengan semua orang itu adalah hal yang terbaik dari pada kita terlalu mencintai seseorang namun pada akhirnya berakhir pada suatu kesedihan. Tidak adanya status atau kepelmilikan privat terhadap individu adalah hal yang juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti HTS atau TTM. Inti dari bentuk pola HTS atau TTM seperti ini hanya dapat dilakukan bila kita menggunakan komunikasi yang efektif dalam setiap keputusan-keputusan yang akan diambil atau suatu kesepakatan-kesepakatan. Mungking pola semacam ini adalah bentuk meminimalisir adanya sakit hati untuk dikemudian hari.

Hal yang terbaik untuk masa ini adalah terbentuknya cinta komunal dan pola penerapannya itu dapat disepakati oleh masing-masing pihak yang lagi berkepentingan (baca butuh).

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda