Kamis, 13 September 2007

Pacaran : Sex, Materi dan Keberadaan

Pacaran : Sex, Materi dan Keberadaan

Fanomene pacaran adalah hal biasa kita lihat dalam realita masyarakat. Pacaran menurut saya adalah suatu ikatan emosional yang disampul dalam suatu ikatan yang kuat antara kasih sayang dan sex antara dua insan manusia. Jika kita menderivasi lebih lanju dari konsep pacaran yaitu saya membagai dalam tiga keriteria (hehehe seperti Jujun aja yang setiap memberikan criteria biasnya dalam tiga kategori). Tiga kategori tersebut adalah:

  1. Sex : mengapa sex? Saya mengambil kesimpulan atas pengalaman empiris yang saya amati melalui pancaindera. Walaupun pengetahuan yang didapat berdasarkan pancaindera (empirical) ditentang oleh pemikiran rasionalisme. Tapi terlepas dari hal itu, saya akan menjelaskan tentang sex. Pada dasarnya manusia mempunyai hasrat atau basical needs yaitu makan, sex dan tidur. Jadi manusia untuk memenuhi hasrat sexnya terkadang dengan mencari pasangan (pacaran), mengapa pacaran karena hal ini mungkin salah satu jalan melakukan save sex. Untuk melakukan save sex ini juga dengan beberapa pertimbangan yaitu bila melakukan dengan cara “jajan” dirumah bordir maka kemungkinan peluang untuk kena penyakit kelamin lebih besar. Yang kedua ada jalan lain untuk melakukan hubungan sex yaitu dengan nikah akan tetapi hal ini juga menjadi masalah ketika secara materi belum siap untuk nikah atau masih mendapat gelar sebagai mahasiswa, jadi masih banyak beban yang harus diselesaikan dan disisi lain kebutuhan batiniyah sudah mendesak, akhirnya pacaran adalah salah satu jalan alternative untuk melakukan hubungan sex, karena biasanya untuk lebih mendekatkan dan mengakrabkan dengan pasangan yaitu dengan melakukan sex. Pacaran dan sex adalah hal yang biasa, pacaran tanpa sex seperti dunia tanpa perang jadi sex pacaran dan sex kaitannya erat.
  2. Materi : mengapa materi? Karena materi disini saya artikan sebagai suatu benda yaitu adanya benda-benda yang dibutuhkan oleh manusia yakni suatu kebutuhan manusia adalah uang karena uang tidak terlepas dari kehidupan manusia, selain itu materi juga juga dapat dikatakan sebagai kebutuhan-kebutuhan yang lain atau dalam bahasa sederhana kebutuhan primer dan sekunder. Kaitannya dengan pacaran adalah manusia yang menjalin hubungan dengan pasangannya biasanya juga saling melengkapi antar kebutuhan-kebutuhan itu. Contoh yang sederhana adalah ketika pacar atau kita lagi ingin makan tapi tidak punya uang untuk makan (khususnya mahasiswa kos-kosan) yang paling tepat untuk meminta bantuan adalah pacar kita. Hal ini juga yang terjadi ketika pacar kita sangat membutuhkan materi-materi yang difatnya sekunder orang yang paling tepat adalah untuk membantunya adalah sang pacar (terkecuali pacarnya egois pasti gak mau bantu). Dan terkadang pacaran diartikan dalam suatu materi yang diukur oleh uang, kemana kita berpergian selalu membutuhkan uang, dan pacaran adalah salah satu jalan saling melengkapi kebutuhan materi tersebut.
  3. Dan yang terakhir adalah keberadaan. Keberadaan adalah suatu yang bersifat natural. Pada dasarnya manusia hidup ingin diakui eksistensinya atau keberadaannya. Terkait dengan itu, yang paling mengakui keberadaan kita adalah seorang pacar selain keluarga. Seseorang yang menjalin hubungan atau pacaran biasanya lebih menciptakan hal tentang keberadaan dimana mereka bersama-sama membangun tentang keberadaan mereka, baik dalam kerluarga, pertemanan, atau suatu komunitas. Orang berpacaran biasanya lebih terlihat mempunyai suatu identitas dalam suatu komunitas. Ada suatu pandangan bahwa pacaran membawa pada status social yang mempunyai nilai social yang lebih dibandingkan yang tidak pacaran atau status jomblo. Stigma yang berkembang ini tenyata tidak terlepas dari pandangan tentang keberadaan dia dalam menjalin satu pergaulan didalam suatu komunitas. Mengapa hal ini terjadi kerena pada dasarnya manusia harus diakui eksistensinya.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda