Puisi Kedamaian
jembatan hati yang telah hilang
mengapa terjadi dalam lekuk gitar yang sedang dimainkan
kegelisahan tanpa mengenal raut tepi insan pencari kebenaran
bersemayam dalam gelap dan mencari kesepian
saat indah telah sirna di hembus oleh debu
indah pun melayang bagai awan
tanyakan pada siapa aku bertanya
damaikan retak hati yang telah berkarat
kata cinta tak mampu membelai hati
jujur tanpa ada setitik noda sulit untuk di ucap
dimanakah kedamain hati akan muncul
hati tak dapat berbicara dijahit oleh jarum iba
lemah dan rapuh yang masih bertahan
dimanakah ujung semua ini
dimanakah tepi semua ini
dimanakan kutemukan secercah sinar yang menerangi jiwa
kedamaian tanpa keindahan bak sinar yang tak bercahaya
ohhhh kedamaian datang dan peluklah dengan erat
jangan lepas, jangan lelap, jangan lalai, jangan sedih
engkau tetap damai dalam kedamaian itu sendiri
mengapa terjadi dalam lekuk gitar yang sedang dimainkan
kegelisahan tanpa mengenal raut tepi insan pencari kebenaran
bersemayam dalam gelap dan mencari kesepian
saat indah telah sirna di hembus oleh debu
indah pun melayang bagai awan
tanyakan pada siapa aku bertanya
damaikan retak hati yang telah berkarat
kata cinta tak mampu membelai hati
jujur tanpa ada setitik noda sulit untuk di ucap
dimanakah kedamain hati akan muncul
hati tak dapat berbicara dijahit oleh jarum iba
lemah dan rapuh yang masih bertahan
dimanakah ujung semua ini
dimanakah tepi semua ini
dimanakan kutemukan secercah sinar yang menerangi jiwa
kedamaian tanpa keindahan bak sinar yang tak bercahaya
ohhhh kedamaian datang dan peluklah dengan erat
jangan lepas, jangan lelap, jangan lalai, jangan sedih
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda