Kamis, 13 September 2007

Puisi Kedamaian

jembatan hati yang telah hilang
mengapa terjadi dalam lekuk gitar yang sedang dimainkan
kegelisahan tanpa mengenal raut tepi insan pencari kebenaran
bersemayam dalam gelap dan mencari kesepian
saat indah telah sirna di hembus oleh debu
indah pun melayang bagai awan
tanyakan pada siapa aku bertanya
damaikan retak hati yang telah berkarat
kata cinta tak mampu membelai hati
jujur tanpa ada setitik noda sulit untuk di ucap
dimanakah kedamain hati akan muncul
hati tak dapat berbicara dijahit oleh jarum iba
lemah dan rapuh yang masih bertahan
dimanakah ujung semua ini
dimanakah tepi semua ini
dimanakan kutemukan secercah sinar yang menerangi jiwa
kedamaian tanpa keindahan bak sinar yang tak bercahaya
ohhhh kedamaian datang dan peluklah dengan erat
jangan lepas, jangan lelap, jangan lalai, jangan sedih
engkau tetap damai dalam kedamaian itu sendiri

This is About Faith n not Compromise

This is About Faith n not Compromise

Saya baru menonton film long road to heaven, film ini menceritakan tentang kajadian bom bali. Sangat menarik cerita film ini, ada beberapa poin yang saya bisa kutip dari setelah menonton film ini. Yang pertama tentang suatu keyakinan. Film ini menonjolkan satu sisi kekuatan keyakinan yang sangat kuat dari kaum musilimin yakni dalam hal ini Jamaah Islamiah. Dimana para pelaku bom bunuh diri yang mengatasnamakan perang melawan kaum kafir dan kebathilan. Perang yang ditonjolkan disini adalah lebih kepada perang antara suatu kebudayaan baru yang masuk dalam sendi-sendi islam yang secara mendasar, seperti adanya pergaulan bebas atau ideology barat yang masuk ke Indonesia dan sedikit demi sedikit akan mengalami pergeseran nilai-nilai yang ada dalam masyarakat Indonesia. Irisan kebudayaan atau mengenai pandangan hidup yang sangat sarat akan kesenjangan membuat mati atas suatu hal yang mendasar atau fundamental surga adalah jaminannya. Inilah sebagian kepercayaan yang dianut oleh amrozi, Dulmatin, dan Imam Samudra. Keimanan atau keyakinan kepada Allah adalah harga mati dan tidak ada kompormi atasnya. Saya bangga terhadap orang seperti Amrozi, Imam Samudra dan kawan-kawannya mereka adalah orang yang memunyai keyakinan yang kuat dan tidak ada kompromi terhadap keyakinan mereka. Apakah yang membuat mereka berani melakukan hal itu. Apakah surga yang mereka kejar? Itulah orang-orang yang yakin bahwa mati didalam jalan Allah adalah surga jaminannya. Yang menjadi pertanyaan saya adalah begitu mudah jalan untuk menuju surga. Tapi terlepas dari semua itu adalah suatu keyakinan yang tidak dipunyai oleh orang-orang yang lain. Keyakinan yang mereka miliki sangat kuat dan mereka akan mempertahankannya demi keyakinannya. Kemudian poin yang kedua dari film itu yang saya dapatkan adalah dari sisi aksiologisnya yakni setelah mereka mengadakan kajian-kajian tentang bagaimana cara mereka untuk membela agama Allah demi tujuan surga. Dan ada suatu pertanyaan yang sangat bagus dalam Film itu. Kurang lebih begini pertanyaannya hai Amrozi apakah yang akan kita kejar atau kita dapatkan setelah membunuh kaum-kaum kafir itu (orang-orang barat)? Apakah kita mengejar surga atau suatu kebahagiaan dan apa bedanya kesenangan dengan anak2 yang lagi bermain itu? Dan apakah benar kita akan bertemu disurga? Dan apakah manfaat setelah kita melakukan ini? Amrozy hanya bisa terdiam sejenak dan berkata ini adalah masalah keyakinan! Disini kita bisa melihat tentang arti pertanyaan dari teman Amrozy, bahwa adakah benar kehidupan setelah kematian? Saipa yang tahu ada kehidupan sesudah mati? Tapi hal tersebut tidak untuk diperdebatkan karena kalau untuk diperdebatkan maka tidak akan ada habisnya, akan tetapi hal itu hanya bisa diyakini atau di imani. Dan yang menjadi masalah adalah ketika kita mengarapkan manfaat yang kita lakukan. Dalam khasanah pengetahuan dalam buku Jujun dijelaskan bahwa ada tiga kategori yaitu science, art dan religius. Dalam pembahasan kita adalah tentang religus juga harus ada sisi aksiologisnya. Akan tetapi begitu sederhana kita memaknai Islam ketika islam yang benar adalah bahwa ketika kita memerangi orang kafir maka kita akan masuk surga. apakah ini manfaatnya kita mempelajari islam? Ingat di dalam pengetahuan seperti Science, Art dan religi tidak saja mendasar pada apa manfaatnya, akan tetapi lebih kepada tiga hal yaitu yang pertama to know, yang kedua to manaje, dan yang terakhir to solve. Jadi Islam tidak begitu dangkal dari aspek ontologisnya masih perlu kita melihat bagaimana kita untuk to solve, To manaje atau paling tidak untuk to know. Islam mengajarkan santun terhadap semua umat manusia, islam mengajarkan tentang cara memperlakukan agama lain dengan baik, islam hal ini terjadi pada waktu Rasullulah di madinah hingga keluarnya Piagam Madinah. Islam mengajarkan kebahagiaan akidah dan akhlak. Islam adalah agama yang mengajarkan mendapatkan kesejahteraan di dunia dan di akhirat.

Filsafat Bingung

Filsafat Bingung

……Satu-satunya yang kita butuhkan untuk menjadi filosof yang baik adalah rasa ingin tahu……

Filsafat adalah diumpamakan seorang yang berdiri diatas bumi dan tengadah keatas dan melihat bintang-bintang dan menyelami hakikat dirinya dengan alam semesta galaksi. Artinya memandang secara menyeluruh bagaimana cara memandang hidup. Dan dia ingin mentetahui hakikat dirinya dalam kesemestaan galaksi secara menyeluruh. Kemudian dia ingin membongkar tempat ia berpijak secara fundamental artinya menyelami berpikir dengan filsafat secara mendasar. Selain itu untuk memilah-milah dalam mengambil suatu kesimpulan yang dianggap benar, mana yang layak atau tidak layak dengan suatu penelitian dan pembuktian. Hal ini dapat disebut sebagai spekulatif, mengapa filsafat disebut sebagai spekulatif karena disinilah dapat kita gunakan filsafat yakni dengan menganalisis dengan suatu pembuktian dengan cara berproses dan menetapkan dasar-dasar yang dapat diandalkan atau tidak. Apa yang disebut logis? Apa yang disebut sahih? Apa yang disebut benar? Apakah alam ini teratur atau kacau? Bagaimana kita memandang hidu? Apa tujuan dari hidup? Apa yang mengatur kehidupan ini? Dan sekarang kita sadar bahwa semua pengetahuan itu adalah dimulai dengan spekulasi.

Begitu banyak model cara pandang manusia sehingga harus mengambil satu model, atau tidak sama sekali memakainya. Apakah perbedaan antara pengetahuan dan ilmu? Dalam menyusun pengetahuan perlu ada hipotesis yakni yang biasa disebut logico-hypotico-verifikatif. Bagaimana tuhan mengatur kehidupan ini? Apakah tuhan mengatur kehidupan seperti melempar sebuah bola dadu, yakni dengan mengacaknya. Lempar acak disini adalah seperti tentang kematian, nasib, keberuntungan. Kematian yang menimpa artis pelawak Taufik Safalas adalah suatu contoh bahwa ketika tuhan melemparkan bola dadu secara random maka yang muncul sampling yang bernama Taufik Safalas dan mengambil nyawa Taufik dengan suatu kecelakaan. Dalam hal ini sangat sukar mengetahui kehendak tuhan, atau dalam suatu kasus yang tulis oleh Bruder Juniper dalam sastra klasik The Bridge of Sun luis Rey yang termasyur., ketika dua abad berselang jembatan yang paling indah di seluruh Peru amburk, dan melemperkan lima orang ke jurang yang dalam. Dan bisa jadi tuhan terhadap kita adalah bagaikan lalat yang dibunuh kanak-kanak pada suatu hari dimusim panas.

Pada suatu hari saya mengikuti kuliah umum yang diadakan oleh Unpad kerjasama dengan BI yang menghadirkan seorang pembicara yang terkenal dan pada tahun 2006 dia mendapatkan nobel dunia. Muhammad Yunus nama orang itu, dia menyampaikan presentasinya didepan para undangan, yang dihadiri oleh para dosen, staf-staf bank yang ada di Jabar, dan para tamu-tamu terhormat yang menurut saya dia adalah orang yang biasa saja seperti Danny Setiawan, Rector Unpad dan segenap direksi BI. Mungkin karena status social yang berbeda makanya dia terhormat. Dan untuk saat ini pada waktu tuhan melempar dadu ternyata orang-orang tersebut yang namanyalah yang keluar sehingga nasib dan keberuntungan dipihak mereka. Kembali ke seminar yang saya ceritakan diataas, hampir satu setengah jam kuliah itu berlangsung. Seminar itu tentang microcredit yang diberikan kepada rakyat yang tidak mampu dan memaparkan segala pengalaman-pengalaman yang telah dia capai. Begitulah kira2 ceramah yang disampaikan. Hingga pada menit terakhir kuliah ada seorang yang bertanya ke teman saya. Kira2 begini pertanyaan audiens yang bertanya pada teman saya. Dek dari tadi intinya apa yang dibicarakan oleh Muhammad Yunus? Teman saya lalu keningnya mengerinyit dan bersapah dalam hati uhhhh. Kesimpulan yang ambil adalah biarpun seorang pembicara yang mendapatkan sebuah hadiah nobel serta mengemukakan sekian fakta yang actual dan para pendengar sekiranya juga belum mengetahui yang mana hipotesis, mana kerangka pemikiran, yang mana kesimpulan, yang mana keseluruhan yang terkait dan tersusun dalam penalaran ilmiah, semua itu adalah seperti masuk dari telingan kanan dan kelua dari telinga kiri. Tugas utama dari filsafat kata Wittgeinstein bukanlah menghasilkan susunan pernyataan falsafati, melainkan menyatakan sebuah pernyataan sejelas mungkin.

Pacaran : Sex, Materi dan Keberadaan

Pacaran : Sex, Materi dan Keberadaan

Fanomene pacaran adalah hal biasa kita lihat dalam realita masyarakat. Pacaran menurut saya adalah suatu ikatan emosional yang disampul dalam suatu ikatan yang kuat antara kasih sayang dan sex antara dua insan manusia. Jika kita menderivasi lebih lanju dari konsep pacaran yaitu saya membagai dalam tiga keriteria (hehehe seperti Jujun aja yang setiap memberikan criteria biasnya dalam tiga kategori). Tiga kategori tersebut adalah:

  1. Sex : mengapa sex? Saya mengambil kesimpulan atas pengalaman empiris yang saya amati melalui pancaindera. Walaupun pengetahuan yang didapat berdasarkan pancaindera (empirical) ditentang oleh pemikiran rasionalisme. Tapi terlepas dari hal itu, saya akan menjelaskan tentang sex. Pada dasarnya manusia mempunyai hasrat atau basical needs yaitu makan, sex dan tidur. Jadi manusia untuk memenuhi hasrat sexnya terkadang dengan mencari pasangan (pacaran), mengapa pacaran karena hal ini mungkin salah satu jalan melakukan save sex. Untuk melakukan save sex ini juga dengan beberapa pertimbangan yaitu bila melakukan dengan cara “jajan” dirumah bordir maka kemungkinan peluang untuk kena penyakit kelamin lebih besar. Yang kedua ada jalan lain untuk melakukan hubungan sex yaitu dengan nikah akan tetapi hal ini juga menjadi masalah ketika secara materi belum siap untuk nikah atau masih mendapat gelar sebagai mahasiswa, jadi masih banyak beban yang harus diselesaikan dan disisi lain kebutuhan batiniyah sudah mendesak, akhirnya pacaran adalah salah satu jalan alternative untuk melakukan hubungan sex, karena biasanya untuk lebih mendekatkan dan mengakrabkan dengan pasangan yaitu dengan melakukan sex. Pacaran dan sex adalah hal yang biasa, pacaran tanpa sex seperti dunia tanpa perang jadi sex pacaran dan sex kaitannya erat.
  2. Materi : mengapa materi? Karena materi disini saya artikan sebagai suatu benda yaitu adanya benda-benda yang dibutuhkan oleh manusia yakni suatu kebutuhan manusia adalah uang karena uang tidak terlepas dari kehidupan manusia, selain itu materi juga juga dapat dikatakan sebagai kebutuhan-kebutuhan yang lain atau dalam bahasa sederhana kebutuhan primer dan sekunder. Kaitannya dengan pacaran adalah manusia yang menjalin hubungan dengan pasangannya biasanya juga saling melengkapi antar kebutuhan-kebutuhan itu. Contoh yang sederhana adalah ketika pacar atau kita lagi ingin makan tapi tidak punya uang untuk makan (khususnya mahasiswa kos-kosan) yang paling tepat untuk meminta bantuan adalah pacar kita. Hal ini juga yang terjadi ketika pacar kita sangat membutuhkan materi-materi yang difatnya sekunder orang yang paling tepat adalah untuk membantunya adalah sang pacar (terkecuali pacarnya egois pasti gak mau bantu). Dan terkadang pacaran diartikan dalam suatu materi yang diukur oleh uang, kemana kita berpergian selalu membutuhkan uang, dan pacaran adalah salah satu jalan saling melengkapi kebutuhan materi tersebut.
  3. Dan yang terakhir adalah keberadaan. Keberadaan adalah suatu yang bersifat natural. Pada dasarnya manusia hidup ingin diakui eksistensinya atau keberadaannya. Terkait dengan itu, yang paling mengakui keberadaan kita adalah seorang pacar selain keluarga. Seseorang yang menjalin hubungan atau pacaran biasanya lebih menciptakan hal tentang keberadaan dimana mereka bersama-sama membangun tentang keberadaan mereka, baik dalam kerluarga, pertemanan, atau suatu komunitas. Orang berpacaran biasanya lebih terlihat mempunyai suatu identitas dalam suatu komunitas. Ada suatu pandangan bahwa pacaran membawa pada status social yang mempunyai nilai social yang lebih dibandingkan yang tidak pacaran atau status jomblo. Stigma yang berkembang ini tenyata tidak terlepas dari pandangan tentang keberadaan dia dalam menjalin satu pergaulan didalam suatu komunitas. Mengapa hal ini terjadi kerena pada dasarnya manusia harus diakui eksistensinya.

Kebudayaan Dunia dan Kebudayaan Surga

Kebudayaan Dunia dan Kebudayaan Surga

Mungkin surga adalah idaman bagi seluruh manusia..

Dan mereka berhayal tentang surga sesuai dengan imajinasinya masing-maisng. Kebayang kalo kita membayangkan surga dengan kepala kita sendiri. Mari kita imajinasikan bahwa kebudayaan surga berasal dari kebudayaan-kebudayaan yang ada didunia.

  1. Mungkin bila orang yang masuk surga itu berasal dari petani maka dia akan memetak-metak tanah yang ada disurga kemudian ditanami dengan sayuran dan buah-buahan.
  2. Yang masuk surga berasal dari pemain bola seperti Ibrahimmovic, Cristiano Ronaldo, Figo, Bechkam, Zidane dll. Maka mereka akan meminta kepada tuhan lapangan sepak yang paling indah yang pernah ada disurga. Kemudian tim yang dipimpin oleh Zidane ngajak bertanding dengan tim tuan rumah yaitu tim bola anak HI’03 yang kapten kesebelasannya Yayat. wah kebayang indahnya main bola dengan mereka.
  3. yang masuk surga para bekas pemimpin dunia seperti Suharto, Hitler, Lenin, dan G. W. Bush. Wah kebayang ya mereka ketemu disurga! Apa yang mereka lakukan? Mungkin mereka melakukan:

Soeharto : membuat jalan tol antara surga dan neraka dan sahamnya pemasukannya dikuasai oleh anak2 soeharto

Hitler : tetep masih mencari orang yang cacat dan orang-orang yahudi disurga kemudian dibantai

Lenin : Pasti msaih melanjutkan doktirn Karya yang paling berpengaruh dalam perdebatan yang berjudul Imperialism, the Highest Stage of Capitalism. Lenin berargumen bahwa kapitalisme telah memasuki tahap tertinggi dan terakhir seiring dengan berkembangnya monopoli kapitalisme serta munculnya konsep core dan periphery. Menurut Lenin pasti di surga ada para kapitalis2 yang tetap akan menguasai surga dan membagi2 surga dalam core dan periphery.

G. W. Bush : wah orang yang satu ini pasti tiada lain ingin menguasai surga2 yang ada. Rencana invasi Bush yang pertama adalah :

1. Syurga Firdaus

2. Syurga 'Adn

3. Syurga Na'iim

4. Syurga Na'wa

5. Syurga Darussalaam

6. Daarul Muaqaamah

7. Al-Muqqamul Amin

8. Syurga Khuldi

HTS dan Cinta Komunal

HTS dan Cinta Komunal

Cinta adalah suatu perasaan terhadap seseorang tertetu, hampir semua manusia pernah merasakan cinta. Cinta adalah seni, jadi bila mencintai kita harus pandai membuatnya indah. Untuk mengetahui cinta kita harus mengetahui lebih dalam, ibarat seniman yang akan membuat lukisan maka seniman itu harus dapat mengerti cara menggoreskan kuas diatas kanvas putih, selain itu juga harus mengerti adonan warna yang dicampur, sehingga membuat hasil warna yang indah. Itulah adalah proses untuk membuat lukisan yang berkualitas. Demikian halnya dengan cinta, cinta tidak begitu saja terjadi dan tidak begitu saja muncul, akan tetapi melewati suatu proses, cinta dapat menjadi indah bila dapat terjadi suatu komunikasi yang efektif dan membuat suatu kesepahaman bersama. Cinta terkadang tidak saling memiliki dan tidak harus tetap bersama, karena kita dilahirkan dalam kesendirian. Cinta bisa terjadi pada setiap orang dan cinta terkadang ingin membuat suatu kesepakatan antar dua pasangan. Yang menjadi permasalahan adalah ketika cinta telah dijadikan landasan untuk hidup bersama selamanya, dan membuat ikatan tidak ada yang saling meninggalkan, selamanya harus saling menjaga. Akan tetapi terkadang proses itu tidak selamanya terjadi maka yang terjadi adalah kegagalan.

Konsep pacaran yang selama ini telah terjadi ternyata tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dan persoalan-persoalan seperti diatas. Ada baiknya bila kita membuat suatu pola yang baru dalam menjalin kisah kepada orang yang kita sayangi. Tidak adanya status dalam menjalin kisah cinta mungkin hal yang bisa digunakan. Tidak adanya kepemilikan privat dapat digunakan dalam menjalin kisah cinta. Bisa menjalin dengan cinta atau kasih sayang dengan semua orang itu adalah hal yang terbaik dari pada kita terlalu mencintai seseorang namun pada akhirnya berakhir pada suatu kesedihan. Tidak adanya status atau kepelmilikan privat terhadap individu adalah hal yang juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti HTS atau TTM. Inti dari bentuk pola HTS atau TTM seperti ini hanya dapat dilakukan bila kita menggunakan komunikasi yang efektif dalam setiap keputusan-keputusan yang akan diambil atau suatu kesepakatan-kesepakatan. Mungking pola semacam ini adalah bentuk meminimalisir adanya sakit hati untuk dikemudian hari.

Hal yang terbaik untuk masa ini adalah terbentuknya cinta komunal dan pola penerapannya itu dapat disepakati oleh masing-masing pihak yang lagi berkepentingan (baca butuh).

Iman Setengah Hati

Iman Setengah Hati

28 March 2007

Seringkali kita melihat seorang gadis yang berjilbab atau berkerudung bergandengan tangan di jalan dengan bukan muhrimnya, hal ini adalah pemandangan yang sering kita lihat dikawasan jatinangor. Dan masih banyak kejadian yang lain seperti mengaku dirinya beriman kepada Allah, melakukan sholat 5 waktu, akan tetapi masih sering juga melakukan dosa-dosa kecil maupun dosa besar. Satu contoh sederhana ketika orang itu memakai kerudung bermesra-mesraan didepan umum, dan bergandengan tangan dengan bukan muhrimnya, alasan contoh ini saya ambil karena kerudung adalah suatu identitas. Yang menjadi permasalahan kerudung adalah simbol atau identitas islam. Sungguh sangat tidak sempurna iman orang itu. Iman adalah mempercayai dengan sepenuh hati dan melakukan dengan perbuatan. Artinya bila kita sudah beriman maka segala perintah dan larangannya haruslah kita ikuti jangan melakukannya setengah hati. Dan bila kita temui kejadian yang saya ceritakan diatas maka perlu dipertanyakan keimananannya….

Melakukan hal yang setengah hati dalam beriman adalah hal yang tidak konsisten terhadap ajaran islam itu sendiri. Sebaiknya kita mempertanyakan kembali keimanan kita. Beriman kepada suatu yang Esa adalah hal diyakini semua orang akan tetapi dia tidak tahu dasar pondasi dari mana keimanan yang dia peroleh apakah dari warisan orang tua atau ikut-ikutan saja sebagai bentuk identitas. Jadi perlu kiranya kita meninjau kembali keimanan kita apakah kita sudah melakukan sepenuh hati atau setengah hati. Jadi dalam hal ini melakukan iman dengan setengah hati adalah jalan alternatif yang di inginkan oleh syaitan-syaitan untuk menemaninya ke neraka jahanam. Kemudian yang paling penting adalah perlu kiranya kita menanyakan kembali sudah sempurnahkah Iman kita atau hanya setengah hati? Alangkah mungkin lebih baik jika kita meninggalkan identitas atau melepaskan semua aturan-aturan identitas yang kita yakini daripada mengimani hanya setengah hati. Ketika kita melepaskan identitas yang kita imani, maka kita tidak perlu terikat dengan hal-hal yang lain seperti adanya suatu keterkungkungan dalam hati, atau keterkungkungan aturan yang padahal sebenarnya kita terkadang masih ingin melakukan diluar koridor yang telah ditentukan oleh identitas tersebut………

PENINDASAN STRUKTURAL

PENINDASAN STRUKTURAL

Abdul Post[1]

Telah banyak suatu kejadian yang pada dasarnya bila dilihat dari kacamata modernitas terdapat suatu hal yang membuat kita terkungkung dan tertindas dalam bentuk system yang structural, bentuk structural yang dimaksud adalah terdapat gerakan intelektual yang berkaitan dengan penyingkapan struktur berbagai pemikiran dan tingkah laku manusia, yang prinsipnya adalah bahwa suatu totalitas yang kompleks hanya dapat dipahami sebagai suatu perangkat unsur-unsur yang saling berkaitan.(Piliang, 2003, hal:21). Ini artinya didalam struktur itu terdapat suatu perangkat system yang saling berkaitan dimana seharusnya dapat mengatur tindakan manusia yang tersistematis untuk tujuan bersama, dan didalam system ini sendiri membuat adanya suatu hirarki yang jelas antara atasan dan bawahan adanya bos dan anak buah atau adanya dosen dan ada mahasiswa. itu semua adalah suatu hirarki yang tercipta dari bentuk modernitas struktrur. tapi ironisnya suatu struktur itu telah membuat suatu adanya ketidak teraturan yang baru dimana secara kontinuitas itu membuat suatu hirarki yang atas akan menekan yang bawah dan yang dibawah hanya bisa menerima tanpa bisa melawan. Bila kita lihat dan mencermati banyak dari bentuk structural yang sangat tidak wajar, dalam hal yang lain kita dapat temui seperti adanya otoritas atau kekuasaan yang seolah-olah mutlak dari atasan dan tidak menghiraukan bawahannya, disini saya akan menyoroti dalam hal pendidikan dimana adanya kesewenang-wenangan dari pihak dosen terhadap mahasiswanya seperti seorang dosen menentukan jadwal kuliah dan jadwal ujian seenaknya sendiri tanpa mengikuti jadwal yang sudah ada dari pihak dekanat atau jurusan, dan adapula tindakan dosen yang tidak mau menerima argument dari mahasiswa. yang paling miris lagi adalah ketika bentuk penindasan ini dilakukan oleh pihak lembaga atau yang lazim disebut “jurusan” dimana dengan otoritas yang dia punya dapat menentukan suatu kebijakan tanpa melibatkan suara mahasiswa sedikitpun, padahal yang notabenenya kebijakan itu juga untuk mahasiswa itu sendiri. Gambaran dari dunia modernitas seperti ini beserta tatanan sosial yang dihasilkannnya, telah melahirkan berbagai konsekuensi buruk bagai kehidupan manusia khususnya mahasisiwa karena hal ini terdapat suatu penindasan yang secara structural terdapat hirarki antara mahasiswa yang ditindas dan dosen sebagai penindas. Dari proses penindasan struktural ini sangat didukung dengan kekuatan dan hegemoni dosen untuk memberikan nilai dan menentukan kelulusan, hal inilah yang membuat adanya ketakutan mahasiswa untuk berikap lebih kritis karena bila mahasiswa melakukan perlawanan maka akan ditekan dengan ancaman nilai, sehingga hal ini berdampak pada kelulusan mahasiswa. Hal ini mungkin sangat sulit untuk dihilangkan sehingga kebanyakan mahasiswa cenderung apatis dan hanya bisa menerima bentuk penindasan tersebut, hal ini juga biasa lazim dikatakan manusia yang menjadi kosmotheoros alias penonton murni dari penindasan secara structural.Hal ini juga mengakibatkan suatu pandangan modern yang bersifat obejektivitas dan positivis yang pada akhirnya cenderung menjadikan masyarakat seolah-olah manjadi mesin yang dapat dikontrol oleh system yang hirarki. Lalu pertanyaannya sampai kapan hal ini akan terus berlanjut? hal ini tentunya dituntut adanya kesadaran yang kolektif dari berbagai pihak yang ada dalam struktur tersebut seperti adanya suatu kesadaran dari pihak-pihak dosen untuk mengikuti aturan yang telah ada, dan apabila hal itu telah terpenuhi maka akan terjadi suatu korelasi penindasan yang bersifat emansipatoris saling mendukung antara pihak dosen dan pihak mahasiswa sehingga terjadi suatu keselarasan dalam mencapai hak dan kewajibannya. Tentunya hal ini juga sangat didukung oleh pihak mahasiswa dimana mahasiswa harus memenuhi kewajibannya (seperti membayar SPP dengan tepat waktu) agar tidak terjadi penindasan yang sifatnya parsial atau menuntut hak tapi kewajibannya belum dilaksanakan. Tapi yang paling penting untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membangun kekritisan kita khususnya mahasiswa untuk melakukan suatu perubahan dalam system tersebut walaupun system itu telah menjadi lingkaran setan yang sangat sulit untuk dirubah. Mungkin lirik lagu Bob Marley dapat manjadi inspirasi “get up, stand up, life is your life right, so we can’t give up the fight…” makna yang terkandung dari lagu ini adalah Marley mengajak para pendengarnya untuk tidak tunduk pada suatu system yang menindas dan jangan takut pada system yang menindas “speak your mind” bila kamu merasa dirugikan oleh suatu system.



[1] Mahasiswa FISIP Jurusan “Hubungan Internasional” semester IV Universitas Padjadjaran dan Sebagai pemerhati mahasiswa yang tertindas.

Totalitas Orientasi

Totalitas Orientasi

Perlunya totalitas dalam melakukan suatu adalah suatu yang penting, karena tanpa suatu yang totalitas maka kita seperti membangun sebuah istana yang belum jadi karena membuat istana yang harus diperkuat adalah pondasinya yang terlebih dahulu, Karena istana akan goyah bila tidak didasari pondasi yang kuat. Begitupun kita melakukan hal-hal yang menyangkut dengan orientasi kita. Seperti halnya menentukan tujuan kita pada saat menjadi mahasiswa dimana kita harus membuat orientasi yang totalitas seperti keinginan untuk study oriented atau menjadi organisatoris atau menjadi mahasiswa pebisnis yang sukses. Melakukan hal yang demikian adalah sangat perlu ditentukan diawal kita pada saat menjadi mahasiswa. Karena dengan melakukan hal yang setengah-setengah maka biasanya kita terperangkap pada waktu dan idealisme yang setengah-setengah pula. Mungkin juga totalitas perlu dilakukan dalam menjalin suatu hubungan kepada lawan jenis dalam artian menjalin hubungan yang lebih special (pacaran).

Dalam hal ini perlu kita menentukan totalitas orientasi kita mau diarahkan kemana. Dalam kutipan buku Transformation of Sexuality Anthony Gidden mengutip bahwa “wanita itu butuh cinta sedangkan lelaki itu butuh sex” hal ini sangat menarik karena untuk menentukan suatu orientasi kita dalam menjalin hubungan special dengan lawan jenis. Orientasi kita sudah harus sudah ditentukan diawal hubungan kita. Apakah kita hanya butuh sex saja atau hanya membutuhkan kasih sayang dan cinta terhadap hubungan kita. Berangkat dari ini perlu adanya totalitas oriented kita harus menentukan “gw hanya butuh sex, gw menjalin hubungan dengan lo gw hanya butuh sex n gak ada yang lain” itu adalah suatu perkataan yang tidak perlu dipertanggungjawabkan ketika kita sudah putus hubungan dikemudian hari. Dan hal itu seharusnya disepekati diawal hubungan karena hal ini akan mempengaruhi pada saat hubungan itu akan berkahir. Dan yang terpenting adalah jangan mecampur antara orientasi sex dengan cinta dan kasih sayang, karena ketika itu sudah dicampuradukan maka akan mempengaruhi hubungan.

Bila orientasi kita menjalin kasih sayang dan cinta saja maka jangan sekali-kali kita melukai perasaan orang yang kita sayangi dengan memaksa untuk melakukan hubungan sex dengan kita, karena ketika landasan pondasi kita didasari oleh cinta dan kasih sayang maka jangan menodainya dengan sex. Sangat disayangkan bila kita merusaknya dengan nafsu sex saja karena berdampak pada psikologis dan perasaan terhadap pasangan kita. Wanita pada umumnya sangat mengikuti keinginan pria, biasanya kalau wanita sudah mencintai si pria maka biasanya apapun permintaan dari si pria akan dituruti. Biasanya banyak yang mengorbankan keperawanan atau keperjakaan atas dasar cinta dan kasih sayang akan tetapi yang menjadi masalah adalah setelah melakukan hal itu hubungan itu tidak berkahir pada pernikahan akan tetapi pada suatu perpisahan yang kemudian berdampak pada kekecawaan yang mendalam terutama dari pihak wanita karena mahkota yang berharga nilainya telah hilang. Untuk itu marilah kita mengavaluasi dan memikirkan ulang pentingnya kesepakatan diawal ketika menjalin. Dan disnilah arti pentingnya totalitas dalam melakukan sesuatu agar mencapai tujuan dan akhir yang tepat.